ربما وجدت من المزيد فى الفاقات مالا تجده فى الصلاة والصوم
"Terkadang kamu menemukan suatu limpahan dari berbagai faqoh, yang tidak kamu temukan dalam sholat dan puasa"
Dalam menjalani kehidupan, siapapun orangnya pasti akan menemukan masalah; ekonomi terpuruk, dililit hutang, terancam PHK, masalah keluarga, sulit punya anak, sampai susah mendapatkan pasangan hidup dan banyak lagi masalah-masalah lain.
Dalam istilah kitab al hikam, kesulitan-kesulitan atau masalah tersebut dikenal dengan faqoh.
Banyak orang tidak menyukai faqoh, karena tidak enak bagi nafsu dan bertentangan dengan syahwat. Banyak pula orang yang salah dalam menyikapi faqoh tsb; mengeluh, putus asa menyalahkan taqdir bahkan ada yang sampai bunuh diri. Lalu bagaimana sebaiknya kita menghadapi faqoh?
Sekurang-kurangnya ada dua sikap yang harus kita ambil :
1. Muhasabah/Instropeksi diri; mungkin faqoh tsb menimpa kita karena kesalahan kita sendiri, misalkan kurang baik dalam memenuhi kewajiban kita kepada Alloh, atau kewajiaban kita selaku makhluk sosial. Maka segera perbaikilah !
2. Meluruskan pemahaman tentang faqoh, memandang faqoh sebagai suatu hal yg positif
Pada hikmah yang disebutkan di awal, syekh ibn athoillah assakandari ra. memberi pemahaman positif sekaligus memberi kita motivasi agar optimis dalam menghadapi faqoh. Beliau mengungkapkan bahwa terkadang didalam faqoh kita mendapatkan limpahan dari Alloh yang tidak kita dapatkan dari sholat dan shaum, diantaranya berupa bersihnya qalbu, sucinya sir serta kedekatan dengan Alloh.
Hal itu disebabkan karena terkadang didalam sholat dan shaum masih terselip kepuasan-kepuasan syahwat, tak jarang kita berbangga diri (takabbur) karena telah bisa melaksanakan sholat dan shaum, kemudian memandang hina orang-orang yang belum bisa melaksanakannya, atau dengan sholat dan shaum tersebut kita mencari kedudukan di hati manusia (riya), ingin disebut ahli ibadah dan lain-lain.
Sebaliknya, faqoh yang menimpa kita, tidak ada bagian syahwat didalamnya, yang ada hanya membuat kita merasa lemah dan hina dihadapan Alloh, kitapun menjadi tawadhu kepadaNya. Dalam keadaan sperti ini kita dekat dengan Alloh. Imam al Ghazali dalam kitabnya minhajul abidin mengutip sebuah hadis Qudsi
انا عند المنكسرة قلوبهم
Aku beserta mereka yg pecah hatinya
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(ال عمران ١٢٣)
"Dan benar-benar Alloh telah menolong kalian semua pada perang badar, dalam keadaan kalian (merasa) hina/lemah. Maka bertakwalah kepada Alloh, pasti kalian bersyukur (ali imron 123)
Marilah kita sama-sama belajar menjadikan faqoh sebagai sarana perbaikan diri dan jembatan untuk lebih dekat denganNya.
Tulisan ini dibuat oleh santri Ponpes Azzainiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar